Minggu, 27 Desember 2009

Essensi Hijrah


By:Mahsun Muhammad

Hijrah secara harfiyah berarti pindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari suasana yang lebih nyaman dalam beraktifitas. Orang yang pindah disebut muhajirin.dan orang yang menyambut kedatangan muhajirin disebuut Anshor.Oleh karena itu orang orang mekkah yang hijrah ke Madinah disebut muhajirin dan orang orang Madinah yang menyambut kedatangan Nabi dan sahabatnya dan bergabung bersama mereka disebut orang orang Anshar yang berarti kaum pendukung..

Hijrah yang dilakukan Nabi sesungguhnya merupakan strategi yang sangat mendasar dalam upaya menciptakan bangsa dan ummat yang besar.dimana strategi ini pernah ditiru oleh bangsa bangsa besar di dunia. Amerika misalnya, sebuah bangsa yang sekarang disebut Negara adidaya,juga bermula dari hijrah. Colombus untuk pertama kaliinya berhijrah dari Spanyol sebelum menemukan benua Amerika dan memimpinnya.Demikian juga Shalahuddin al Ayyubi, seorang pahlawan Islam berasal dari Kurdi hijrah ke Mesir dan kemudian berhasil memimpin kerajaan besar yang berpusat di Cairo.

Ada dua terminologi yang berkenaan dengan hijrah di dalam Alqur`an, pertama, hijrah dalam arti fi sabilillah dan yang kedua adalah hijrah ilallah. yaitu hijrah menuju Allah.

Hijrah fisabilillah berbicara tentang sarana,mencari tempat untuk menegakkan kalimat Allah atau ingin membebaskan diri dari kedzaliman dan ketidakadilan di satu tempat menuju tempat lain yang bisa memberikan kelapangan menjalankan Agama Allah.

Hijrah dalam terminologi ke dua berbicara tentang hijrah kepada Allah.yakni meninggalkan sesuatu selain Allah, menuju sesuatu yang diridhai Allah.

Rasulullah saw.bersabda: ”Ada dua jenis hijrah. pertama hijrah meninggalkan keburukan dan kedua hijrah menuju Allah dan RasulNya.”. kedua duanya merupakan upaya untuk menuju sesuatu yang lebih baik dan Allah akan memberikan pahala kepada setiap yang melaksanakannya..

Allah berfrman:

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.QS.An-Nisa 100.

Orang orang sufi mengatakan bahwa;yang dimaksud rumah dalam ayat itu adalah diri kita sendiri,hati kita sendiri,artinya kita berhijrah dari diri yang materi ini menuju Allah yang maha mutlak,tempat kembali semua mahluk. Dengan kata lain, orang orang sufi menegaskan bahwa; barangsiapa yang meninggalkan ke”diri”annya.ke”ego”annya,dan ke”aku”annya menuju apasaja yang diinginkan Allah dan Rasulnya,maka jika kemudian meninggal dunia dalam rangka hijrahnya ini,Allah akan memberinya balasan yang hanya Allah saja yang mengetahui besarnya. Nabi saw.bersabda :

]barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasulnya,maka ia berhijrah kepada ada Allah dan rasulnya”

Hadis ini menegaskan bahwa barangsiapa diantara kita berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya,menerima ajakanNya,menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya,maka dia tidak akan tersesat,dia akan bertemu Allah dan RasulNya kelak dikemudian hari.sebagaimana firman Allah :

“Barangsiapa ingin berjumpa dengan Tuhannya,maka hendaknya beramal shalih,dan jangan menyekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepadaNya”

Hijrah dalam terminologi ke dua ini, sudah tentu tidak hanya dimiliki dan dilakukan oleh Rasulullah dan sahabatnya semata,akan tetapi berlaku bagi semua orang ketika dia ingin memiliki dasar keimanan yang kuat untuk membentuk diri sebagai mukmin yang berpendidikan dan berperadaban.

Selasa, 22 Desember 2009

Ada apa dengan khusyu'?

Fungsi dan hikmah Khusyu'

oleh Mahsun Muhammad

Dalam buku berdagang dengan Allah,penulis sampaikan bahwa semua bentuk ibadah yang kita lakukan merupakan sebuah transaksi jual beli (tijarah) dengan Allah.Ilustrasi transaksi ini dinyatakan Allah swt.dalam firman-Nya :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ. تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُون. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu Transaksi jual beli yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar.QS.Ash-shaf 10-12.

Dalam surat lain dikatakan :

إِنَّ اللَّهَ اشْتَرَى مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ 111)

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.Q.ٍS.At-Taubah 111

Dalam transaksi jual beli berlaku istilah " Ada barang ada harga".Artinya barang yang berkwalitas akan punya harga mahal,sedangkan barang yang berkwalitas rendah akan murah.Sepasang sepatu yang terbuat dari kulit tentu akan lebih mahal dari sepatu yang terbuat dari kalep

Demikian juga yang terjadi ketika kita bertransaksi dengan Allah.Shalat yang dilakukan dengan berjmaah tentu akan lebih besar pahalanya daripada shalat sendirian.Shalat dengan hati khusyu' tentu akan lebih berkwalitas daripada shalat yang hanya sekedar gerakan gerakan lahir.

Maka tentu saja jika amal kita ingin dibeli mahal oleh Allah,kita mesti harus meningkatkan mutu kwalitas ibadah kita,dan kwalitas itu ada dalam khusyu'.


hikmah bersuci

Fungsi dan hikmah bersuci.

Hadas adalah suatu kejadian atau perbuatan yang menjadikan seseorang secara hukum kotor (najis hukmi) dan harus disucikan saat akan melakukan ibadah mahdhah seperti shalat dan thawaf.

Bersuci dari hadas berarti mensucikan badan dari kotoran hukmi,kecil maupun besar dengan cara husus yang telah ditetapkan syariat islam

Diantara cara menghilangkan hadas kecil adalah wudhu,sementara untuk menghilangkan hadas besar adalah mandi yang biasa disebut mandi junub..Ini berarti bahwa dalam islam nilai kebersihan dimulai dari diri sendiri.

Kedua cara tersebut akab dapat menghilangkan hadas jika disertaio niat menghilangkannya.Maka ketika anda wudhu atau mandi junub,niatilah bahwa anda wudhu ini atau anda mandi ini untuk menghilangkan hadas kecil(untuk wudhu) atau hadas besar (untuk mandi junub).Tanpa ada niat seperti itu,mandi anda akan seperti mandi biasa,dalam arti hadas anda belum hilang.

Disamping berfungsi sebagai sarana menghilangkan hadas kecil,wufhu mempunyai banyak sekali hikmah, diantaranya :

  • Secara umum,wudhu membiasakan diri hidup bersih bagi orang yang melakukannya.
  • Menghilanghkan kotoran yang bisa menyebabkan menjangkitnya penyakit,hususnya kotoran yang melekat pada anggota badan yang dibasuh atau diusap ketika wudhu.
  • Secara lahiriyah,dengan berkumur,mulut menjadi bersih dari kotoran atau sisa sisa makanan dan bau tidak sedap.Sedangkan secara maknawi,berkumur merupakan simbol agar yang melakukannya menghindarkan diri dari perkataan kotor,seperti bicara jorok,mengumpat atau menggunjing.
  • Dengan menghirup air ke hidung,rongga hidung menjadi bersih,sehingga udara yang masuk ke dalam tubuh selalu bersih.
  • Dengan membasuh muka,wajah menjadi bersih serta terhindar dari penyakit.ini juga berarti,orang islam selalu dipersiapkan tampil bersih dan wajah berseri..
  • Sengan membasuh tangan,disamping akn terhindar dari kotoran lahir(debu dlsb.),juga diajarkan agar tangan selalu bersih dari pekerjaan kotor,seperti mencuri,menampar dlsb.
  • Kepala merupakan pusat gerak manusia,mak mengusap kepala,sebagi symbol agar seorangmuslim kn selalu memikirkan yang baik baik,
  • Demikian juga dengan membasuh kaki

Dalam Hadits Abi hurairah di sebutkan,Rasulullah saw.bersabda :

“Seorang muslim ketika dia berwudlu,membasuh wajahnya,maka keluarlah debu debu kekhilafan atau dosa matanya bersama tetesan air yang menetes dari wajahnya.ketika dia membasuh kedua tangannya,maka keluarlah dosa dosa yang dilakukannya bersama tetesan air yang menetes darinya. Dan ketika dia membasuh kakinya,maka keluarah dosa dosa yang pernah dilakukannya bersama air yang menetes darinya,demikianlah sehingga ia keluar dalam keadaan bersih “

Jika wudhu mempunyai banyak hikmah,maka demikian juga dengan mandi.Diantara hikmah mandi antara lain :

  • Menghilangkan kotoran yang melekat pada tubuh,seningga ia selalu tampil bersih.
  • Memulihkan kesegaran badan yang pada ahirnya memulihkan kesegran rohani.
  • Menjaga diri dari melakukan pelanggaran agama hususnya yang haram dilakukan kecuali dalam keadaan suci.
  • Menjafa kesehatan.

Wudhu dan mandi dalam ajaran islam menggunakan air,ini sesungguhnya merupakn terapi kesehatan yang pada zaman modern ini baru dirasakan menfaatnya.